Monday, September 24, 2007

Dunia Aku (2)

Bak pepatah mengatakan "Hilang satu tumbuh seribu". Mungkin hal ini yang menimpa diriku setelah kehilangan kawan-kawan istimewaku. Aku kehilangan empat orang kawan, tapi akupun kembali mendapatkan sepuluh calon kawan seperjuangan kelak. Mereka menyatakan keinginannya untuk bergabung menimba ilmu di Bumi Kinanah Mesir ini, beberapa bulan sebelum Khutbatul Ikhtitâm kelas enam (Alumni). Lidahku kelu untuk tidak berucap rona merah kebahagiaan yang kembali bersemi dalam sanubari. memoryku berkata: I was so happy at thats time..
Diantara kawan-kawanku ini, ada sijangkung Ibnu Sholichin. Temen sebangku dulu semasa di kelas IPA. Ada Muslim yang jago renang. Ada Amin Zuber yang kocak. Ada Fakhri yang jago sepak bola, Fajar yang jago gambar, Marsen yang pinter ngatur strategi bola. Ada juga ukht Fitri, Min Ayna, Liana dan Yusnelma Eka. kesemuanya ada sepuluh orang. Ditambah Agusni Amin si jago qirâ, M Yusuf yang pendiam dan juga Asma. Mereka bertiga berangkat belakangan via Azhar Centre. Skuad Ngabarians yang mulai ompong karena minimnya anggota di tahun 2004 ini, seakan kembali bertaring dengan kedatangan kami di Kairo. Dan dari semua itu aku tersenyum puas, Iam not alone bro..
Kembali aku berucap Alhamdulillah....
Saat ini aku bersyukur, cita-citaku akhirnya tercapai sudah. Aku percaya ini yang terbaik yang Allah Swt pilihkan untukku. Memang sejatinya, kuakui aku telah jatuh hati dengan Timur Tengah semenjak duduk di kelas II PPWS. Kenapa di penghujung tahun di WS cita-citaku berubah haluan ke STP? Entahlah... Aku pun ga tau pasti. Yang pasti aku bahagia dengan karunia ini. Aku bisa bertatap muka dengan Grand Syaikh Azhar, Syaikh Thanthawy. Aku bisa menatap wajah kharisma Mufti Diyar Mashry, Syaikh Ali Jum'ah. Aku bisa bercengkrama dengan Syaikh Qhardhawi melalui buku-bukunya. Aku bisa bertemu dengan "kakek buyutku" Imam Syafe'i melalui mantra-mantra doaku. Aku bisa menyapa para Salafusshalih, nabi Daniyal, sahabat Abu Darda, hamba sholeh Luqman Hakim, Imam Ibnu Hajar, Imam Suyuthi melalui selaksa doa-doa. Aku bisa menapak tilas tempat-tempat penuh sejarah, Bukit Sinai nabi Musa, Istana Raja Faruq, Taman Muntazah, Benteng QuitBay, Benteng Shalahuddin, Spink n Pyramid, Masjid Amru bin Ash, Masjid Thâlun, Masjid Azhar. Aku juga bisa menikmati indahnya malam berperahu di Sungai Nil, mengunjungi Taman Laut nan indah di Agiba dan Matruh, memandangi si cantik Laut Meditarenia Alexandria, menyusuri sepanjang Pesisir Pantai Ghamashah dan beramah tamah dengan tarian angin sepoy di Azhar Park. Sembah sujudku padamu Gusti...
Sipatku... Mmh...aku seperti kebanyakan manusia lainnya. Seorang manusia yang mempunyai temprament emosi yang berubah-rubah. Kadang aku tertawa lepas, tapi kadang juga menangis sedih. Kadang aku tersenyum manis:), tapi kadang juga mengaharu biru. Aku type orang yang suka dengan keharmonisan hubungan, aku ga membatasi pria dan wanita. Bagiku semuanya bisa menjadi teman. Aku kadang cepat marah, tapi aku juga cepat memaafkan. Kadang aku periang tapi juga kadang pendiam. Aku suka dengan lelucon-lelucon santai dan humor jenaka, tapi kurang suka dengan nuansa yang terlalu bising. Aku senantiasa merasa kurang dengan kemampuan yang ku punya. saat ini aku belum bisa sepenuhnya konsisten dengan prinsifku, bahkan akupun kadang masih mudah terbawa arus. Jujur kuakui aku belum menemukan pribadiku sesungguhnya. “Bagiku hidupku hari ini adalah ruang waktu dalam pencarian jati diriku. Dan diri sendiri bagiku adalah musuh terbesar keduaku”. Kepada Tuhanku aku berlindung.
Semoga kedepan aku semakin mengenal diriku.
Usahaku, harafanku dan doaku.
See u next time...

No comments: